BIOGRAFI TOKOH
BAHASA DAN SASTRA
OLEH :MUHAMMAD ANANG APRIANTO
1. Abdoel
Moeis
|
|
BIOGRAFI:
|
|
Lahir
|
|
Meninggal
|
|
Pekerjaan
|
|
Kebangsaan
|
|
Karyaterkenal
|
Abdoel Moeis adalah seorang sastrawan,
politikus, dan wartawan Indonesia. Dia
merupakan pengurus besar Sarekat Islam dan
pernah menjadi anggota Volksraad mewakili
organisasi tersebut. Abdul Muis dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional yang
pertama oleh Presiden RI, Soekarno, pada 30
Agustus 1959.
Latar belakang
Abdul Muis adalah seorang Minangkabau, putra
Datuk Tumangguang Sutan Sulaiman. Ayahnya merupakan seorang demang yang keras
menentang kebijakan Belanda di dataran tinggi Agam. Selesai
dari ELS, Abdul Muis melanjutkan
pendidikannya ke Stovia (sekolah
kedokteran, sekarang Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia), Jakarta.
Kehidupan
Abdul Muis memulai kariernya sebagai klerk di Departemen Onderwijs
en Eredienst atas bantuan Mr. Abendanon yang saat itu menjabat sebagai
Direktur Pendidikan. Namun pengangkatannya itu tidak disukai oleh karyawan
Belanda lainnya. Setelah dua setengah tahun bekerja di departemen itu, ia
keluar dan menjadi wartawan di Bandung. Pada
tahun 1905, ia diterima sebagai anggota dewan redaksi majalah Bintang Hindia.
Kemudian ia sempat menjadi mantri lumbung, dan kembali menjadi wartawan pada
surat kabar Belanda Preanger Bode dan majalah Neraca pimpinan Haji Agus Salim.
Pada tahun 1913 ia bergabung dengan Sarekat Islam, dan menjadi Pemimpin
Redaksi Harian Kaoem Moeda. Setahun kemudian, melalui Komite Bumiputera
yang didirikannya bersama Ki Hadjar Dewantara, Abdul Muis menentang rencana pemerintah
Belanda mengadakan perayaan peringatan seratus tahun kemerdekaan Belanda dari Perancis.
Tahun 1917 ia dipercaya sebagai utusan Sarekat Islam pergi ke negeri
Belanda untuk mempropagandakan komite Indie Weerbaar. Dalam kunjungan itu, ia
juga mendorong tokoh-tokoh Belanda untuk mendirikan Technische Hooge School – Institut Teknologi Bandung (ITB) di Priangan. Pada tahun 1918, Abdul Muis ditunjuk sebagai anggota Volksraad mewakili
Central Sarekat Islam.
Selain berpidato ia juga berjuang melalui berbagai media cetak. Dalam
tulisannya di harian berbahasa Belanda De Express, Abdul Muis mengecam
seorang Belanda yang sangat menghina bumiputera.
Pada tahun 1920, dia terpilih sebagai Ketua Pengurus Besar Perkumpulan
Buruh Pegadaian. Setahun kemudian ia memimpin pemogokan kaum buruh di Yogyakarta. Tahun
1923 ia mengunjungi Padang, Sumatera Barat. Disana
ia mengundang para penghulu adat untuk bermusyawarah, menentang pajak yang
memberatkan masyarakat Minangkabau. Berkat aksinya tersebut ia dilarang
berpolitik. Selain itu ia juga dikenakan passentelsel, yang melarangnya
tinggal di Sumatera Barat dan keluar dari Pulau Jawa.
Setelah kemerdekaan, ia mendirikan Persatuan Perjuangan Priangan yang fokus
pada pembangunan di Jawa Barat dan
masyarakat Sunda. Tahun
1959 ia wafat dan dimakamkan di TMP Cikutra,
Bandung.
Karya
- Salah Asuhan (novel 1928, difilmkan Asrul Sani 1972), diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Robin Susanto dan
diterbitkan dengan judul Never the Twain oleh Lontar Foundation
sebagai salah satu seri Modern Library of Indonesia
- Pertemuan Jodoh (novel 1933)
- Surapati (novel 1950)
- Robert Anak Surapati(novel
1953)
Hal yang perlu di teladani:
·
Kegigihan Abdul Muis melalui Komite Bumiputera
yang didirikannya bersama Ki Hadjar Dewantara, menentang rencana pemerintah
Belanda mengadakan perayaan peringatan seratus tahun kemerdekaan Belanda dari Perancis.
·
Keberanian Abdul Muis mengecam seorang Belanda
yang sangat menghina bumiputera melalui tulisannya di harian berbahasa Belanda De
Express
·
Keberanian Abdul Muis menentang pajak yang memberatkan masyarakat
Minangkabau,padang sumatera barat. Walaupun
akhirnya ia dilarang berpolitik. Selain itu ia juga dikenakan passentelsel,
yang melarangnya tinggal di Sumatera Barat dan
keluar dari Pulau Jawa.
Hal yang
menarik dari tokoh :
·
Perjuanganya dengan berpidato dan
melalui berbagai media cetak dengan
tulisannya di harian berbahasa Belanda De Express mengecam seorang Belanda yang sangat menghina
bumiputera.
2.
Habiburrahman El
Shirazy
|
|
| |
Nama pena
|
Kang Abik
|
Pekerjaan
|
|
Kebangsaan
|
|
Aliran satra
|
BIOGRAFI :
Habiburrahman El Shirazy(lahir di Semarang, Jawa Tengah, 30 September 1976; umur 37 tahun) adalah Novelis No. 1 Indonesia (dinobatkan
oleh INSANI UNIVERSITAS DIPONEGORO (UNDIP) Semarang). Selain novelis, sarjana Universitas
Al-Azhar, Kairo, Mesir ini juga dikenal sebagai sutradara, dai, dan penyair.
Pendidikan
Memulai pendidikan menengahnya di MTs Futuhiyyah 1 Mranggen sambil belajar kitab kuning di Pondok Pesantren Al Anwar, Mranggen, Demak di bawah asuhan K.H. Abdul Bashir Hamzah. Pada tahun 1992 ia merantau ke kota budaya Surakarta untuk belajar di Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) Surakarta, lulus pada tahun 1995. Setelah itu melanjutkan pengembaraan intelektualnya ke Fakultas Ushuluddin, Jurusan Hadist Universitas Al-Azhar, Kairo dan selesai pada tahun 1999. Pada tahun 2001 lulus Postgraduate Diploma (Pg.D) S2 di The Institute for Islamic Studies di Kairo yang didirikan oleh Imam Al-Baiquri.
Aktivias
Aktivitas kesehariannya lebih banyak digunakan untuk
memenuhi undangan mengisi seminar dan ceramah, di samping juga menulis novel
yang menjadi pekerjaan utamanya dan sesekali menulis skenario sinetron.
Prestasi
Pernah meraih Juara II lomba menulis artikel se-MAN I
Surakarta (1994). Pemenang I lomba pidato tingkat remaja se-eks Keresidenan Surakarta (diadakan oleh Jamaah Masjid Nurul Huda, UNS Surakarta, 1994). Ia juga pemenang pertama lomba pidato bahasa Arab
se-Jateng dan DIY yang diadakan oleh UMS Surakarta (1994). Meraih Juara I lomba
baca puisi Arab tingkat Nasional yang diadakan oleh IMABA UGM Jogjakarta (1994).Pernah menjadi pemenang terbaik ke-5 dalam lomba KIR
tingkat SLTA se-Jateng ..Beberapa penghargaan bergengsi lain berhasil diraihnya
antara lain, Pena Award 2005, The Most Favorite Book and Writer 2005 dan IBF
Award 2006.
Karya-karyanya Selama di Kairo
Selama di Kairo, ia telah menghasilkan beberapa naskah drama
dan menyutradarainya, di antaranya: Wa Islama (1999), Sang Kyai dan
Sang Durjana (gubahan atas karya Dr. Yusuf Qardhawi yang berjudul 'Alim Wa
Thaghiyyah, 2000), Darah Syuhada (2000). Biografi Umar bin Abdul Aziz
(GIP, 2002), dll.
Karya puisi
Karya Puisinya dimuat dalam Antologi Puisi Dunia PPDKL
(2002) dan Majalah Dewan Sastera (2002) yang diterbitkan oleh Dewan Bahasa dan
Pustaka Malaysia dalam dua bahasa, Inggris dan Melayu.
Karya sastra populer
Beberapa karya populer yang telah terbit antara lain, Ketika
Cinta Berbuah Surga (MQS Publishing, 2005), Pudarnya Pesona Cleopatra
(Republika, 2005), Ayat-Ayat Cinta (Republika-Basmala, 2004), Diatas
Sajadah Cinta (telah disinetronkan Trans TV, 2004), Ketika Cinta Bertasbih (Republika-Basmala,
2007), Ketika Cinta Bertasbih 2 (Republika-Basmala, 2007) dan Dalam
Mihrab Cinta (Republika-Basmala, 2007). Kini sedang merampungkan Langit
Makkah Berwarna Merah, Bidadari Bermata Bening, Bulan Madu di
Yerussalem, dan Dari Sujud ke Sujud (kelanjutan dari Ketika Cinta
Bertasbih).
Karya film
Sebagai sutradara Kang Abik mengawali debutnya dengan film Dalam Mihrab Cinta yang diangkat dari
novelnya dengan judul yang sama.
Hal yang perlu diteladani :
·
Prestasi yang diperoleh Habiburrahman El Shirazy dalam karya
satra , puisi, dan film baik di dalam maupun di luar negeri.
·
Seseorang yang berbakat dalam penulisan novel , sutradara , dan bahkan seorang da’i.
Hal yang menarik dari tokoh :
·
Aktivitas kesehariannya yang hanya untuk memenuhi undangan
mengisi seminar dan ceramah, dan menulis novel dan sesekali menulis skenario
sinetron.
·
Seseorang yang dapat meluangkan waktunya untuk belajar kitab
kuning walaupun masih sekolah.
3.
Jose Rizal Manua
|
|
Lahir
|
|
Kebangsaan
|
|
Pekerjaan
|
|
Dikenal karena
|
|
Agama
|
BIOGRAFI :
Jose Rizal Manua (lahir di Padang, Sumatera Barat, 14 September 1954; umur 59 tahun)
adalah seorang pujangga, sekaligus pendiri teater anak-anak, Teater Tanah Air, yang meraih juara
pertama pada Festival Teater Anak-anak Dunia ke-9 di Lingen, Jerman, pada tanggal 14-22 Juli 2006. Selain itu ia
juga adalah seorang pemeran dan pengisi suara dalam beberapa film. Pada tahun 2011 ,
Jose menjadi salah juri dalam Festival Teater SLTA Se-Jabodetabek yang
berlangsung di GRJS Bulungan Jakarta Selatan.
Pendidikan
Teater yang pernah
didirikan
- 1975, memdirikan Teater Adinda
bersama Yos Marutha Effendi.
- 1986, Bengkel Deklamasi Jakarta
- 1988, Teater
Tanah Air.
Penghargaan yang
pernah diraih
- Bersama
Teater Tanah Air (TTA) meraih The Best Performance dan meraih
medali emas di The Asia Pacific Festival of Children Theatre 2004,
yang diadakan di Toyama, Jepang.
- Bersama
Teater Tanah Air (TTA) kembali meraih 19 medali emas di seluruh kategori
pada Festival Teater Anak-anak Dunia ke-9, yang diadakan di Lingen, Jerman.
Filmografi
- Oeroeg (1993)
- Gordel van smaragd (1997)
- Kala (2007)
- Brownies(2005)
- Fiksi (2008)
- Asmara Dua
Diana (2009)
- Meraih Mimpi (2009)
Hal yang
perlu diteladani :
·
Penghargaan yang pernah diperoleh
Jose Rizal Manua di luar negeri yaitu di negara jepang dan jerman
dalam berseni.
·
Seorang seniman
yang masih peduli dengan nasib anak-anak dengan mendirikan sebuah teater
anak-anak.
Hal yang menarik dari tokoh:
·
Seorang seniman yang memiliki
istri lebih dari satu yaitu tiga oramg istri.
·
Seorang seniman yang mempunyai
kahlian dalam mengisi suara di beberapa film
4.
Mochtar Lubis
|
|
Lahir
|
|
Meninggal
|
|
Kebangsaan
|
|
Pekerjaan
|
Penulis
|
BIOGRAFI:
Mochtar Lubis (lahir di Padang, Sumatera Barat, 7 Maret 1922 – meninggal di Jakarta, 2 Juli 2004 pada umur 82 tahun) adalah seorang jurnalis dan pengarang ternama asal Indonesia. Sejak
zaman pendudukan Jepang ia telah dalam lapangan penerangan. Ia turut mendirikan
Kantor Berita ANTARA,
kemudian mendirikan dan memimpin harian Indonesia Raya yang telah dilarang terbit. Ia
mendirikan majalah sastra Horizon
bersama-sama kawan-kawannya. Pada waktu pemerintahan rezim Soekarno, ia
dijebloskan ke dalam penjara hampir sembilan tahun lamanya dan baru dibebaskan
pada tahun 1966.
Pemikirannya selama di penjara, ia tuangkan dalam buku Catatan Subversif
(1980).
Pernah menjadi Presiden Press Foundation of Asia, anggota Dewan Pimpinan International Association for
Cultural Freedom (organisasi CIA), dan anggota World Futures Studies Federation.
Novelnya, Jalan Tak Ada Ujung (1952 diterjemahkan ke bahasa Inggris
oleh A.H. John menjadi A Road With No End, London, 1968), mendapat Hadiah Sastra BMKN 1952; cerpennya Musim Gugur menggondol hadiah majalah Kisah tahun
1953; kumpulan cerpennya Perempuan (1956) mendapatkan Hadiah Sastra
Nasional BMKN 1955-1956; novelnya, Harimau! Harimau! (1975), meraih hadiah Yayasan Buku
Utama Departeman P & K; dan novelnya Maut dan Cinta (1977) meraih
Hadiah Sastra Yayasan Jaya Raya tahun 1979. Selain itu, Mochtar juga menerima
Anugerah Sastra Chairil Anwar (1992).
Bibliografi
- Tidak Ada Esok (novel, 1951)
- Si Jamal dan Cerita-Cerita Lain
(kumpulan cerpen, 1950)
- Teknik Mengarang (1951)
- Teknik Menulis Skenario Film (1952)
- Harta Karun (cerita anak,
1964)
- Tanah Gersang (novel, 1966)
- Senja di Jakarta (novel, 1970;
diinggriskan Claire Holt dengan judul Twilight in Jakarta, 1963)
- Judar Bersaudara (cerita anak,
1971)
- Penyamun dalam Rimba
(cerita anak, 1972)
- Harimau! Harimau! (novel, 1975)
- Manusia Indonesia (1977)
- Berkelana dalam Rimba
(cerita anak, 1980)
- Kuli Kontrak (kumpulan cerpen,
1982)
- Bromocorah (kumpulan cerpen,
1983)
Karya jurnalistiknya:
- Perlawatan ke Amerika Serikat (1951)
- Perkenalan di Asia Tenggara (1951)
- Catatan Korea (1951)
- Indonesia di Mata Dunia (1955)
Mochtar Lubis juga menjadi editor:
- Pelangi: 70 Tahun Sutan Takdir Alisyahbana (1979)
- Bunga Rampai Korupsi
(bersama James C. Scott, 1984)
- Hati Nurani Melawan Kezaliman: Surat-Surat Bung Hatta kepada Presiden
Soekarno (1986)
Terjemahannya:
- Tiga Cerita dari Negeri Dollar
(kumpulan cerpen, John Steinbeck, Upton Sinclair, dan John Russel, 1950)
- Orang Kaya (novel F. Scott Fitgerald, 1950)
- Yakin (karya Irwin Shaw, 1950)
- Kisah-kisah dari Eropa
(kumpulan cerpen, 1952)
- Cerita dari Tiongkok
(terjemahan bersama Beb Vuyk dan S. Mundingsari, 1953)
Hal yang perlu diteladani :
·
Keberhasilan seoramg penulis
novel yang karya-karyanya mendapat penghargaan dari dalam negeri.
·
Semangatnya dalam menulis buku
walaupun keadaan di dalam penjara.
·
Seseorang yang tidak hanya ahli
dalam penulisan novel saja tetapi juga berbakat dalam menerjemahkan buku,
Editor dan jurnalistik.
·
Seseorang yang juga sebagai
pelopor media berita pada saat pendudukan jepang di indonesia.
Hal yang menarik dari tokoh:
· Seorang
penulis buku menuangkan diri sendiri
dalam buku Catatan Subversif (1980) saat masih dalam penjara.
· Seorang
mantan narapidana yang Pernah menjadi Presiden Press Foundation of Asia,
anggota Dewan Pimpinan International Association for
Cultural Freedom (organisasi CIA), dan anggota World Futures Studies Federation.
5.
Raditya Dika
|
|
Nama
|
Dika Angkasaputra
Moerwani
|
Lahir
|
|
Pekerjaan
|
|
Agama
|
BIOGRAFI :
Raditya Dika (Dika Angkasaputra Moerwani) (lahir di Jakarta, 28 Desember 1984; umur 29 tahun),
akrab dipanggil Radith, adalah seorang penulis asal Indonesia. Di Indonesia, Raditya Dika dikenal sebagai penulis
buku-buku jenaka. Tulisan-tulisan itu berasal dari blog pribadinya yang
kemudian dibukukan. Buku pertamanya berjudul Kambing Jantan masuk kategori best seller .
Perjalanan dan
Pemikiran
Radith mengawali keinginan untuk membukukan catatan hariannya di blog pribadinya saat ia
memenangi Indonesian Blog Award. Radith juga pernah meraih Penghargaan bertajuk
The Online Inspiring Award 2009 dari Indosat. Dari pengalaman itu, ia mencetak tulisan-tulisannya di
blog .
Radit sukses menjadi penulis dengan keluar dari arus utama (mainstream).
Ia tampil dengan genre baru yang segar. Yang membuat ia berbeda dari penulis
lain adalah ide nama binatang yang selalu ia pakai dalam setap bukunya.. Bagi Radith, ini
adalah selling point-nya.
Menurutnya, sebagai penulis tetap harus memiliki inovasi. Sebenarnya, pada bulan-bulan pertama, buku pertamanya
tidak terlalu laku. Ini, menurut Radith, adalah risiko masuk dalam genre baru. Radith
kemudian gencar berpromosi di blog yang ia kelola. Selain itu ia juga gencar
promosi dari mulut ke mulut (word of mouth). Radith meminta
pembacanya untuk berfoto dengan buku pertamanya itu kemudian dikirim ke Radith.
Jadilah ini sebuah strategi pemasaran yang bisa
mengelola pembaca sebagai target pasarnya. Menjadi penulis
sukses bukan berarti tidak ada hambatan. Menurut Radith, hambatan bukan hanya
dari industri buku, melainkan juga dari hal-hal yang sifatnya diagonal. Bagi
Radith hal ini memang sudah lazim. Yang perlu dilakukan adalah terus berkreasi
dan bertindak kreatif. Baginya, kompetisi yang ada adalah kunci untuk berinovasi.
Radith kini meneruskan studinya di Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Politik di Universitas
Indonesia. Selain itu, kini ia berkarier di penerbit buku Bukune, Berkat adanya
Raditya Dika, Stand Up Comedy Indonesia tidak
lagi kuno. Ia memiliki prinsip bahwa Komedi itu sebagian dari hidupnya.
Karya tulis
Novel
- 2005 - Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh
- 2006 - Cinta
Brontosaurus
- 2007 - Radikus
Makankakus: Bukan Binatang Biasa
- 2008 - Babi Ngesot: Datang Tak Diundang Pulang Tak Berkutang
- 2010 - Marmut Merah
Jambu
- 2011 - Manusia
Setengah Salmon
- 2008 - Kambing Jantan
- 2011 - Kambing
Jantan 2
Filmografi
Pemeran
- Kambing Jantan:
The Movie (2009)
- Cinta
Brontosaurus (2013)
- Cinta Dalam
Kardus (2013)
- Manusia
Setengah Salmon (2013)
Penulis skenario
- Maling Kutang (2009)
- Cinta
Brontosaurus (2013)
Acara TV
- Comic
Action (Kompas TV) Sebagai Host
- Malam Minggu
Miko (Kompas TV)Sebagai Miko
- Stand Up Comedy Indonesia (Kompas TV)Sebagai
Juri
Hal yang perlu diteladani :
· Semangat
Radith untuk mempromosikan hasil karta bukunya dengan berpromosi di blog yang
ia kelola. Selain itu ia juga promosi dari mulut ke mulut (word of mouth).
· Semangat
Radith terus berkreasi dan bertindak kreatif Dan Tekanan kompetitor bisa menjadi
motivasi untuk terus memberikan ide-ide baru dan menggali kemampuan.
Hal yang menarik dari tokoh:
·
Judul hasil karya buku
semuanya yang mengandung nama binatang.
·
Seorang penulis yang memiliki prinsip bahwa Komedi itu
sebagian dari hidupnya.