Resensi Novel
“Sepatu Dahlan”
Pengarang : Khrisna Pabichara
Disusun
oleh :
Nama : Muhammad Anang Aprianto
No : 21
Kls : xii ipa 1
SMA N 1 KALASAN
Bogem, Tamanmartani, Kalasan, Sleman
2014/2015
I. PENDAHULUAN
A. Data Fisik Buku
1.
Judul Buku : Sepatu
Dahlan
2.
Pengrang : Khrisna Pabichara
3. Penerbit : PT. Mizan publika
4.
Cetakan Ke- : VII,
September 2012
5.
Tahun Terbit : September 2012
6.
Kota Terbit : Jakarta
7.
Nomor ISBN : 978-602-9498-24-0
8.
Tebal Buku : 2.5 cm
9.
Jumlah halaman : 392 halaman
10.
Ukuran buku : 14 cm x 21 cm
11.
Harga buku : Rp 50.000,00
12.
Jenis cover : Hard cover
13.
Berat buku : 400 gram
B. Sampul buku
II. PEMBAHASAN
Sinopsis novel
Di sebuah kampung di Magetan, ada anak
kampung yang bernama “Dahlan”. Dia adalah seorang anak yang dilahirkan dari
keluarga kurang mampu di Kampung Kebon Dalem, Magetan. Ia adalah anak ketiga
dari empat saudara. Di mempunyai dua orag kakak yaitu Mbak Sofwai yang kuliah
diluar kota dan Mbak Atun yang bekerja di samarinda dan adiknya, Zain belum
mulai bersekolah. Ayahnya bekerja serabutan, dan ibunya adalah seorang ahli
pembatik di kampungnya. Dahlan hidup dalam suasana keluarga yang miskin, tak
jarang ia dan keluarganya sering berpuasa hanya karena tak punya uang untuk
membeli makanan. Cita-cita kecil Dahlan kala itu ialah memiliki sepasang sepatu
dan sepeda. Setelah lulus dari Sekolah, Impian untuk melanjutkan sekolah ke SMP
favorit di Magetan, yaitu SMP 1 Magetan gagal karena ayahnya tidak menyetujui
keinginan Dahlan tersebut, ayahnya lebih memilih MTs Takeran daripada SMP 1
Magetan. Beberapa hari berselang, Ketika Dahlan pulang dari sekolah, Dahlan
mendapati ibunya muntah darah dan sedang tergeletak di lantai, Dahlan pun
sangat panik melihat itu. Kemudian ibu Dahlan pun dibawa ke rumah sakit.. Setelah
kejadian itu, Dahlan berjalan untuk berangkat ke sekolah ia bertemu dengan
Maryati yang sedang menaiki sepeda cantiknya. Pada waktu itu Maryati menawarkan
Dahlan untuk belajar sepeda, namun Dahlan menolak tawaran Maryati tersebut
karena Dahlan takut bila nanti ia akan terjatuh.Tetapi, Maryati terus memaksa
Dahlan untuk mencobanya, pada akhirnya Dahlan pun mau menerima tawaran Maryati.
Namun, tiba-tiba Dahlan dan Maryati yang diboncengnya seketika jatuh ke
selokan, kecelakaan tersebut membuat sepeda Maryati yang ia naiki
penyok-penyok. Kejadian itu dilihat oleh aisha. Setelah kejadian tersebut
Dahlan dan maryanti pun terpaksa pulang
kembali untuk mengganti bajunya yang basah kuyup.sesampainya dirumah, ia
melihat bendera kuning yang dipasang didepan rumahnya,ternyata Sosok ibu yang
sangat ia sayangi telah meninggalkan ia untuk selama-lamanya. Di MTs Takeran, Dahlan terpilih menjadi ketua tim
bola voli MTs Takeran. Karena ada perlombaan bola voli se-kecamatan, Dahlan dan
teman-temannya berlatih keras agar permainan tim-nya kompak satu sama lain.
Setelah beberapa pertandingan pada
akhirnya mereka sampai juga di babak final, tim lain yang masuk babak final tim
dari SMP1 Magetan. Menjelang Pertandingan melawan SMP 1 Magetan di babak final,
Panitia merubah sedikit peraturan tetapi dengan dibantu pihak sekolah bersama-samaakhirnya bisa terselesaikan. Dan
akhirnya tim bola voli MTs Takeran menang
dari pada SMP 1 Magetan .Atas kemenangan itu ,tim bola voli Gorang-gareng meminta
Dahlan untuk dijadikan pelatih. Dahlan dijanjikan akan dibayar dengan upah yang
lumayan besar.
Setelah uang sudah terkumpul, akhirnya ia
bisa mewujudkan impian besarnya yaitu Membeli sepasang sepatu dan bahkan ia
juga bisa membelikan sepasang sepatu untuk adiknya walaupun hanya sepatu bekas.
Hari demi
hari telah ia lewati tanpa sadar ia sudah hampir lulus dari Madrasah Aliyah. Namun,
setelah lulus dari Madrasah Aliyah, Dahlan merasa bingung dengan tujuan dan
cita-citanya antara Tetap tinggal di kampung atau merantau ke kota mencari uang untuk kuliah sesuai
janjinya kepada aisah akan lulus sarjana muda. Setelahmasalah terselsaikan, akhirnya
Dahlan pun diizinkan ayahnya untuk kuliah.
III. PENUTUP
A.
Penilaian Isi Buku
Kelebihan
a.
Segi Fisik :
1.
Sampul dan gambarnya menarik
2.
Harganya cukup terjangkau bila dibandingkan dengan isi cerita dari
novel
3.
Dilengkapi dengan gambar
ilustrasi, sehingga pada saat membaca tidak menjadi cepat bosan dan jenuh.
b.
Segi isi :
1.
Ceritanya cukup menarik
2.
Memiliki banyak amanat bagi para
pembaca karena novel ini menceritakan perjuangan untuk menggapai hidup yang lebih baik.
3. Mampu membuka jiwa dan hati pembaca bahwa dimanapun dan siapapun kita wajib untuk mengejar dengan keras meski
harus bersusah susah untuk mewujudkan apapun mimpi kita.
Kekurangan
a.
Segi fisik :
1. Tulisanya terlalu rapat
2. Karena menggunakan kata berbahasa jawa, Alangkah
lebih baik jika di bawah diberi keterangan arti makna tersebut, sehingga tidak
mengurangi pesan penulis secara langsung.
b. Segi isi :
1. Isi novel ini tidak terlalu menegangkan,
sehingga ceritanya hanya sedih dan sedih saja tidak membuat tegang si pembaca.
2. Sebaiknya, Menggunakan kata-kata hiperbola,
sehingga pembaca menjadi ikutan bahagia karenanya.
B. Kesimpulan
Menurut saya,
Novel ini patut dibaca karena mampu
membuka jiwa dan hati seseorang
yang membaca bahwa kehidupan ini memang
sangat rumit dan keras apalagi kehidupan yang dialami oleh orang yang miskin .
jika kita mempunyai mimpi maka untuk mengejar mimpi itu kita harus berusaha dengan keras untuk mewujudkanya walaupun jika dipikir –pikir mimpi itu tidak akan
terwujud. Tetapi, asalkan berusaha pasti mimpi itu akan terwujud.
C. Riwayat Hidup Pengarang
KRHISNA PABICHARA lahir di borongtammatea, kabupaten jeneponto
sekitar 89 kilometer dari makassar, sulawesi selatan pada 10 november 1975.
Putar kelima dari sepasang petani –yadli malik Dg. Novel ini, sepatu dahlan, adalah buku ke-14 yang
dianggitnya.
Ayah dua orang putri, yang kerap disapa daeng
marewa ini, bekerja sebagi penyunting lepas dan aktif dalam berbagaikegiatan
literasi. Dia bisa disapa dan diajak berbicara berbagi hal terutama
pernak-pernik #bahasa indonesia, lewat twitter-nya :@1bichara.